Oleh: Rahmat Akbar (Pendamping Desa Kecamatan Bambaira)
Tak terasa, langkah yang dulu tampak mustahil itu kini hampir sampai di titik peluncuran. 12 Juli 2025 — tanggal yang sebentar lagi menjadi saksi lahirnya Koperasi Desa Merah Putih sebagai wujud nyata dari mimpi kolektif kita di Kecamatan Bambaira.
Tapi jalan ke sana bukan jalan yang lurus dan mudah.
Di balik euforia "semua desa sudah berbadan hukum," ternyata banyak yang masih gamang — belum tahu harus mulai dari mana. Ada yang bingung menata kepengurusan, ada yang ragu apakah koperasi ini akan benar-benar hidup.
Setelah kebijakan pembentukan Koperasi Desa Merah Putih mulai digaungkan, banyak hal yang berubah bukan hanya pada tataran struktural, tapi juga dalam ruang batin para pengurus BUMDes.Awalnya, mereka mengira BUMDes akan jadi satu-satunya ujung tombak ekonomi desa. Tapi kini muncul entitas baru koperasi desa yang membawa semangat kolektif lintas desa, menyatukan kekuatan di bawah satu bendera: Merah Putih.
Maka wajar jika muncul pertanyaan-pertanyaan:
"Lalu posisi kami sebagai pengurus BUMDes di mana?"
"Apakah BUMDes akan dihapus?"
"Bagaimana hubungan antara kami dan koperasi?"
"Kapan dana 20% Ketapang itu bisa dikelola langsung?"
Keraguan ini nyata. Ia muncul karena belum semua mendapatkan ruang dialog yang cukup. Karena belum semua memahami bahwa Kopdes MP bukan pesaing, melainkan pelengkap.
Kami tahu, rasa galau itu tidak datang dari niat buruk. Tapi dari rasa sayang terhadap lembaga yang sudah lebih dulu dirintis — BUMDes yang mereka bangun dengan susah payah, walau belum semua berjalan ideal.
Sebagai pendamping, kami pun terjepit di antara ekspektasi dan kenyataan. Kami tidak bisa menjanjikan kapan dana cair. Kami tidak bisa memaksa perubahan dalam semalam. Tapi kami tetap hadir mendampingi, mendengar, menjelaskan, dan menyemangati.
Kopdes MP tidak untuk menggantikan peran BUMDes, tapi untuk menguatkan peran ekonomi desa secara lebih terstruktur, profesional, dan lintas desa. Bahkan di banyak hal, BUMDes bisa jadi mitra usaha, unit pelaksana, bahkan penopang utama koperasi.
Dan kepada para pengurus BUMDes yang hari ini masih bingung, kami ingin berkata:
"Tidak apa-apa ragu. Asal jangan berhenti belajar."
"Tidak apa-apa galau. Asal jangan berhenti bergerak."
"Karena kebijakan baru bukan untuk menghapus kerja keras lama, tapi untuk menyempurnakannya."
Kini, waktu terus berjalan menuju 12 Juli 2025.
Momentum peluncuran ini bukan akhir dari BUMDes, melainkan awal kolaborasi baru.
Dan kami percaya, dari keraguan hari ini, akan tumbuh kepercayaan baru esok hari — jika kita mau saling membuka ruang dan pikiran.
Jejak kami boleh jadi tampak kecil dan jarang disorot. Tapi di baliknya, ada malam-malam panjang menyusun rencana, diskusi yang tak selesai di ruang rapat, bahkan senyum pura-pura saat realitas tak sesuai harapan. Kami tidak memegang kunci dana, tapi kami membuka pintu semangat. Kami tidak menetapkan aturan, tapi kami menuntun ke arah harapan.
Dan dari sekian desa yang masih ragu-ragu, muncullah DESA KALUKUNANGKA. Desa yang berani berkata, “Kalau kita tidak mulai, siapa lagi?” Dari sinilah titik balik dimulai sehingga usaha dalam memenuhi Rencana Kegiatan KOPDES MP yang meliputi Gerai sembako, apotek desa, simpan pinjam, armada angkutan, hingga cold storage ,semuanya dirancang bukan hanya sebagai unit usaha, tapi sebagai alat perjuangan untuk kesejahteraan bersama.
12 Juli bukan sekadar launching.
Ia adalah penanda bahwa di tengah keraguan, masih ada yang mau berjalan. Bahwa dari lorong sempit ketidakpastian, bisa tumbuh harapan yang nyata.Jejak ini mungkin langka. Tapi jejak inilah yang akan jadi teladan.Untuk desa-desa lain yang masih menunggu,Untuk pengurus yang masih galau,Dan untuk kita semuabahwa perubahan, selalu dimulai oleh mereka yang berani melangkah lebih dulu.

Semua paham bahwa sebenarnya desa harus selalu kedepan apapun tantangan yang harus dilalui, namun kondisi tidak semua desa bisa melakukan gerakan itu, karena ini harus berkesinambungan dengan SDM yang memadai, dan walaupun SDM itu ada di desa, namun kemauan juga faktor utama sebuah kemunduran.
BalasHapus